Renungan Harian HKBP | 20 Maret 2025
Shalom. Selamat pagi bagi kita semuanya. Marilah kita berdoa untuk mengawali renungan kita pada hari ini; kita berdoa!
Doa Pembuka: Ya Allah Bapa yang Maha Baik, kami bersyukur untuk setiap kebaikan dan penyertaanMu kepada kami sampai pada hari ini. Engkau menganugerahkan hari yang baru untuk kami dan Engkau senantiasa memberkati kami. Pada saat ini, kami akan mendengarkan renunganMu, bukalah hati dan telinga kami, agar FirmanMu menjadi pelita dan kehidupan bagi kami. Melalui AnakMu Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Renungan bagi kita pada hari ini, tertulis
Yohanes 14:14,
“Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.”
Adakah dari antara kita yang sedang gelisah hatinya menunggu Tuhan menjawab doanya?
Saya yakin, pasti banyak dari antara kita yang sedang menunggu jawaban dari doanya yang telah lama disampaikan, atau kita sendiri pernah berada diposisi yang sampai lelah atau merasa bahwa Tuhan tidak mengabulkan doa kita. Jika demikian, maka sebenarnya kita sedang berada dalam pengharapan dan Allah meneguhkan kita melalui renungan ini.
Teks ini merupakan percakapan Yesus kepada murid-muridNya sebagai peringatan bahwa Yesus akan kembali kepada BapaNya yang disorga. Ia mengingatkan para muridNya bahwa Ia akan meninggalkan mereka, dan mereka harus melanjutkan misi Allah di dunia ini. Oleh karena itu, Yesus menyampaikan bahwa Dia akan senantiasa menyertai mereka. “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu.” Demikian ayat pertama sebagai pembukaan teks ini. Yesus mengatakan kepada muridNya untuk percaya kepada Allah pun kepada Dia. Namun, murid-muridnya bingung Kemana Yesus akan pergi (ay.5); namun Yesus menjawab “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yesus menjelaskan hubungan Bapa dengan diriNya, bahwa segala sesuatu yang Ia lakukan adalah untuk mengenal pekerjaan Bapa yang mengutusNya (ay.12). Murid-murid masih dengan keraguannya atas pernyataan Yesus tentang kepergian dan pekerjaan yang akan mereka lakukan di dunia ini. Sehingga, Yesus menegaskan bahwa “Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi ke Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya, Supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya”.
Pernyataan inilah janji Allah kepada murid-muridnya yang sedang gelisah, panik, ketakutan, dan dengan keraguan. Kata-kata penghiburan ini yang Yesus sampaikan bahwa Yesus sendiri adalah yang mereka butuhkan sehingga mereka tidak perlu panik, tidak perlu gelisah, takut dan ragu. Pengutusan Yesus kepada murid-muridNya untuk melakukan pekerjaan besar yaitu untuk kemuliaan nama Allah, maka Yesus memberikan jaminan kepada mereka bahwa apapun yang akan dimita (tetapi ingat dalam namaKu), Aku akan melakukannya. Ini adalah sebuah penegasan akan penyertaan Yesus kepada murid-muridNya disaat mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Sehingga, pekerjaan apapun yang dilakukan oleh muridNya di dunia ini adalah memuliakan nama Allah itu sendiri. Teks ini secara khusus meneguhkan hati para murid bahwa Yesus senantiasa menyertai mereka dalam setiap pekerjaan mereka. Dan apapun yang mereka minta (dalam pekerjaan itu), Yesus akan melakukannya, Supaya Bapa dipermuliakan. Kata kuncinya adalah “meminta sesuatu di dalam namaNya untuk melakukan pekerjaan besar”.
Saudara/i yang dikasihi Allah, tentu kehidupan orang Kristen tidak selamanya baik dan Bahagia. Kerisauan, kegelisahan, keterpurukan, dan panik kian datang menghantam kehidupan kita, secara khusus pada akhir-akhir ini, dimana dunia menghadirkan banyaknya permasalah ekonomi, peperangan, dan bahkan PHK bagi beberapa orang yang mungkin saja ada diantara pada saat ini. Nats ini sebagai janji dan penghiburan kepada kita orang Kristen. Sama seperti murid Yesus yang bertanya-tanya tentang pekerjaan apa yang akan dilakukan, bagaimana mungkin kitab isa (sedangkan Yesus tidak ada), apa mungkin bisa ditengah badai dan ketidakjelasan ini? Ditengah rentannya hidup kita, Allah menyampaikan “Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.” Ini adalah janji Allah yang tentu hanya Allah sendiri yang akan menentukannya kepada kita. Namun yang pasti adalah, kita harus meminta sesuatu kepadaNya dalam namaNya, agar namaNya dimuliakan.
Marilah kita tujukan hati kita meminta kepadaNya; hanya kepadaNya; agar kehendakNya yang terjadi dalam setiap perbuatan di dalam kehidupan kita. KiraNya doa kita seturut dengan kehendakNya. Amin
Doa Penutup: Marilah berdoa! Ajarlah kami ya Tuhan agar kami meminta di dalam namaMu sehingga setiap perbuatanMu nyata dalam kehidupan kami. Lembutkanlah hati kami untuk menerima setiap pekerjaanMu kepada kami dan kami bisa melakukan pekerjaan besar dalam kehidupan kami oleh karena kemurahanMu. Berkatilah pekerjaan kami ya Allah dan berikanlah kecukupan bagi kami, demi anakMu yang hidup kami berdoa. Amin.
Pdt. Chris Desina Sianturi, S.Th- Fungsional di Biro Oikumene HKBP