Renungan Harian HKBP | 28 April 2024

Epistel

Nats: Matius 15:8-20

8Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnyapadahal hatinya jauh dari pada-Ku.

9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialahperintah manusia."

10Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:

11"Dengar dan camkanlahbukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulutitulah yang menajiskan orang."

12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwaperkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"

13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akandicabut dengan akar-akarnya.

14Biarkanlah mereka ituMereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang butapasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

15Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami."

16Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya?

17Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turunke dalam perut lalu dibuang di jamban?

18Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskanorang.

19Karena dari hati timbul segala pikiran jahatpembunuhanperzinahanpercabulanpencuriansumpah palsu dan hujat.

20Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidakmenajiskan orang."

 

Dalam memberikan pengajaran kepada para murid dan juga kepada para orang banyakYesussering sekali menggunakan perumpamaan agar para murid dan orang banyak lebih mudahuntuk memahami apa maksud dari ajaran Yesus kepada mereka. Dalam perikop iniperumpamaan Yesus seolah olah tibatiba muncul akibat kritikan dari para ahli Taurat yang mengkritik para murid Yesus yang melihat para muri makan tidak membasuh atau mencucitangannyaSebab dalam tradisi Yahudi tidak mencuci tangan saat ingin makan adalahkesalahan dan dosa yang sangat besar bahkan dianggap sangat najis sekali. Para ahli tauratmengecam berarti Yesus sendiri tidak mengajari para murid untuk menaati hukum atau normayang berlaku ditenga-tengah kehidupan orang Yahudi pada waktu ituNamun Yesusmembalas kritikan orang Yahudi itu dengan perumpamaan yang dia berikan kepada para murid.

Yesus menegaskan bahwa bukan yang masuk ke mulut yang menjadi najis namun kata katayang kelaur

Pustaka Digital