Minggu Okuli sekaligus Pesta Gotilon di HKBP Batu Bolon, Resort Aek Mompang, Distrik IX Sibolga-Tapteng-Nias
Minggu, 03 Maret 2024, Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, melayankan khotbah pada kebaktian Minggu Okuli sekaligus Pesta Gotilon di HKBP Batu Bolon, Resort Aek Mompang, Distrik IX Sibolga-Tapteng-Nias. Seyogianya Pesta gotilon ini hendak dirayakan pada Minggu Invocavit, 18 Februari 2024 yang lalu, tetapi karena berdekatan dengan pasca Pemilu dan beberapa parhalado terlibat dalam panitia lokal pemilu, pesta gotilon dialihkan ke Minggu Okuli, 03 Maret 2024 ini. Pesta gotilon di gereja ini memang terkesan tidak lumrah dibandingkan dengan gereja HKBP lainnya yang merayakan pesta gotilon antara pertengahan tahun hingga menjelang akhir tahun.
Jemaat HKBP Batu Bolon ini terletak di lereng perbukitan jalan lintas Sibolga-Tarutung, sekitar 25 KM dari kota Sibolga. Masyarakat di sini memang pada umumnya berprofesi sebagai petani dan berkebun karet di lereng-lereng bukit tempat mereka tinggal. Mereka banyak mengandalkan kebun di tengah hutan di kaki bukit barisan, seperti buah durian dan petai. Pada umumnya buah durian dan petai panen antara bulan November-Februari setiap tahun. Itulah sebabnya sudah sejak lama HKBP Batu Bolon ini merayakan pesta gotilon di bulan Februari.
Jemaat ini sendiri berdiri sejak 24 Desember 1964, dan menjadi resort pada 31 Juli 2005, diresmikan oleh Praeses HKBP Distrik IX Sibolga pada saat itu, Pdt. Dr. S.M.P. Hutasoit. Sebelum diresmikan menjadi resort, HKBP Batu Bolon ini masuk ke dalam jemaat filial HKBP Resort Parsingkaman. Kendati demikian, jemaat ini belum pernah merayakan jubileum pada usianya ke 25 (tahun 1989) dan pada usia 50 (tahun 2014), tetapi sudah melaksanakan MBO pada 21 Desember 2008, oleh Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Bonar Napitupulu.
Saat ini jumlah anggota jemaat HKBP Batu Bolon berjumlah sekitar 109 KK (440 jiwa), dan dibagi ke dalam dua lingkungan/ wijk yakni lingkungan Kanaan dan lingkungan Galilea. Jemaat ini dilayani oleh 10 orang parhalado (dua orang di antaranya adalah perempuan). Setiap Minggu jumlah pengunjung gereja sekitar seratusan orang, sedangkan anak-anak sekolah Minggu berjumlah sekitar 40-an orang yang dilayani empat orang Guru Sekolah Minggu (satu orang di antaranya adalah guru laki-laki).
Target pesta gotilon kali ini diharapkan mampu mengumpulkan dana untuk melanjutkan pembangunan yang sedang berlangsung yakni gedung aula. Seluruh jemaat bersatu padu untuk menyukseskan pesta gotilon ini. Dalam kthotbahnya, Pdt. Deonal Sinaga juga memotivasi jemaat agar tetap bersemangat dan berpengharapan bahwa Tuhan akan menolong jemaat ini untuk menyelesaikan pembangunan aula.
Logika dan pola pikir manusia sepanjang zaman memandang janji Tuhan kepada Abraham itu tak masuk akal. Usia Abraham sudah hampir seratus tahun, dan Sara istrinya rasanya tidak mungkin melahirkan. Tetapi Firman itu sempurna, tepat! Tidak kurang dan tidak lebih. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. “Nothing is impossible.” Terbukti, bahwa Sara melahirkan Ishak dan keturunannya tak terhitung banyaknya.
Demikian lah gema Firman Tuhan pada Minggu Okuli hari ini. “Mataku tetap terarah kepada Tuhan.” Orang beriman mengarahkan pandangannya kepada Tuhan Allah saja. Dia berharap akan kasih karunia dan pertolongan-Nya. Tuhan adalah satu-satunya sumber kekuatan dan pengharapannya. Tidak ada yang lain. “Hanya dekat Allah saja aku tenang. Dari pada-Nya lah keselamatanku. Hanya Dia gunung batuku dan keselamatanku.”
(DK-NXC)