Pelantikan Panitia Pra-Konferensi Perempuan, Ephorus HKBP; Tanpa Perempuan KeKristenan Mati Suri

Selasa (29/8), melalui Biro Perempuan HKBP dilaksanakan Pelantikan Panitia Pra-Konferensi Perempuan yang diawali dengan ibadah pembukaan dipimpin oleh Pdt. Susi Hutabarat dan pemimpin doa syafaat Biv. Asni Pasaribu.


Setelah pembacaan Firman yang didasarkan pada Amsal 3:1-8, acara dilanjutkan dengan pelantikan panitia oleh Ephorus HKBP. Hadir dalam pelantikan Kepala Departemen Koinonia, Kepala Departemen Diakonia, Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, Praeses HKBP Distrik XV Sumbagsel juga panitia yang hadir secara on-site dan on-line.



Setelah acara pelantikan dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua umum panitia, dra. Sandra Sidabutar yang menyampaikan semangat kepada seluruh panitia untuk mempersiapkan pelaksanaan Konferensi Perempuan HKBP 2024, dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua umum forum Konferensi Perempuan HKBP, Ev. Anita Gizelle Lubis.


Acara dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Praeses yang hadir yang menyampaikan bahwa seluruh Praeses HKBP siap mendukung pelaksanaan Konferensi Perempuan HKBP demi kemajuan perempuan, kemudian kata sambutan dilanjutkan oleh Kepala Departemen Diakonia dan Kepala Departemen Koinonia, kemudian diakhiri dengan bimbingan pastoral oleh Ephorus HKBP.

Dalam bimbingan pastoralnya, Ephorus HKBP menyampaikan bahwa konferensi perempuan yang dilaksankan sekali dalam empat tahun sangat penting karenanya harus dipersiapkan dengan baik.


Dalam kesempatan ini juga Ephorus menyampaikan beberapa usulan topik untuk dibahas dalam konferensi perempuan HKBP yakni;

1.Orientasi pelayanan HKBP 2024 yakni Oikumene Inklusif. Inklusif dalam artian antara laki-laki dan perempuan, manusia dengan seluruh ciptaan, gerakan ini sangat kompherensif dan menjadi kekuatan yang akan digunakan untuk mewujudkan visi HKBP. Perempuan harus ikut serta dalam gerakan ini.

2.Sentralisasi Keuangan HKBP, salah satu tujuannya adalah menyentuh seluruh lini pelayanan termasuk anak-anak disabilitas. Perempuan harus turut serta mensukseskan ini dan turut melayani anak-anak disabilitas.

3.Hidup dalam era digital, gerakan ekonomi seluruh perempuan harus terjejaring sehingga perempuan turut serta meningkatkan perekonomian dan meninggalkan kemiskinan ekstrem.

4.Menuju Indonesia Maju, perempuan harus pro aktif mempersiapkan anak-anak menuju Indonesia Maju sehingga tingkat anak-anak yang jobless akan semakin menurun.

5.Isu pemanasan global, perempuan harus turut serta memikirkan apa yang harus dilakukan menghadapi isu pemanasan global ini.

6.Perempuan turut aktif memikirkan permasalahan kekerasan seksual dan penjualan anak yang tengah marak terjadi. 

7.Menuju tahun politik, perempuan harus turut memahami dan menjalani bahwa HKBP tidak boleh berpolitik praktis namun harus mensukseskan tahun politik Indonesia.

Setelah menyampaikan usulan tema untuk dibahas dalam Konferensi Perempuan, Ephorus meminta agar panitia menghadirkan narasumber yang piawai, bukan hanya yang mengkritisi namun yang dapat membantu menghasilkan saran pro aktif untuk digumuli dalam konferensi. Ephorus juga mengingatkan agar perempuan HKBP tidak saling sikut, namun saling mendukung dan terus meng-update kemampuan diri. Diakhir, Ephorus juga mendoakan seluruh panitia dan pelaksanaan konferensi perempuan nantinya. Setelah foto bersama, acara dilanjutkan dengan rapat singkat yang dipimpin oleh Kepala Departemen Koinonia dan panitia inti yang baru dilantik.


Pustaka Digital