Renungan Harian HKBP | 21 Oktober 2024

Shalom Bapak/Ibu dan saudara/i yang terkasih, kami berharap kita semua dalam keadaan sehat dan semangat bangun di pagi hari ini. Sebelum kita memulai kegiatan dalam satu hari ini, marilah kita bersekutu dengan Tuhan dan mendengarkan firman-Nya.

Mari kita berikan waktu sejenak untuk saat teduh …..

Doa Pembuka: Mari kita berdoa! Ya Bapa kami yang Maha Pengasih, kami sungguh bersyukur atas kasih setiaMu yang selalu ada untuk kami. Saat ini kami mau bersekutu dengan Engkau dan mendengarkan firmanMu yang menjadi petunjuk bagi kami untuk memulai kegiatan kami dalam satu hari ini. Hanya di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.

Firman Tuhan yang akan kita renungkan hari ini tertulis dalam Injil Yohanes 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Judul yang saya berikan untuk renungan ini adalah :                           

Tuhan Yesus sahabat yang sejati 

Bapak/ibu saudara/i yang dikasihi Tuhan, semua kita pasti mempunyai sahabat. Kita mungkin banyak teman, tetapi biasanya hanya 1 atau 2 orang saja yang menjadi sahabat kita.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sahabat mempunyai makna kawan, teman, handai, dan lain sebagainya. Sahabat adalah teman yang sangat dekat dan memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lain. Yang pasti sahabat adalah sosok yang selalu ada di saat suka maupun duka. Sahabat adalah orangyang dapat dipercaya dan diandalkan. Ada kalimat bijak yang mengatakan "Sahabat sejati bukanlah mereka yang memiliki banyak persamaan, tapi mereka yang memiliki pengertian terhadap setiap perbedaan."Sahabat adalah orang yang menerima kita apa adanya, tanpa menghakimi atau menilai.

Mereka juga dapat menjadi tempat berbagi rahasia,makanya sering dikatakan sahabat itu sebagai tempat curhat kita (Curahan hati), dan selalu mendukung kita dalam situasi apapun. Karena itu, betapa berartinya kehadiran sahabat dalam hidup kita. Dan betapa hampanya hidup manakala tak punya sahabat. Saat susah tidak ada tempat mengadu, saat senang tidak ada tempat untuk berbagi. Dalam Amsal 17:17dikatakan "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."

Bapak/ibu saudara/i yang seiman, ada kata bijak yang mengatakan bahwa orang yang selalu berbahagia adalah orang yang punya jalinan persahabatan.Dan inilah kebahagiaan kita. Tuhan Yesus mau memilih kita sebagai sahabatNya, ay. 15a dikatakan “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat”.

Dalam tradisi Yahudi, sangat gampang membedakan antara hamba dengan sahabat. Seorang hamba itu adalah orang yang bisa diperlakukan sesuka hati oleh tuannya. Seorang hamba itu tidak memiliki hak apa-apa, bahkan tidak berhak atas nyawanya, dia juga tidak tahu apa yang diperbuat tuannya. Berbeda dengan yang namanya sahabat. Persahabatan melibatkan hubungan yang baik dan melibatkan perasaan.

Antara hamba dan sahabat terdapat perbedaan relasi yang sangat mencolok. Dalam persahabatan ada relasi yang sejajar, dan jalinan persahabatan terjadi karena cinta kasih (ay.12). Cinta kasih ini membuat seorang sahabat bersedia berkorban, bahkan dengan memberikan nyawanya (ay.13).Kita mengetahui bahwa seorang sahabat juga mau berkorban untuk sahabatnya, bukan malah mengorbankan sahabatnya untuk kepentingannya. Seperti ada lagu Batak yangberjudul anak Medan, yang mengatakan “hancur demi kawan, i do ianggo au”. Artinya “hancur demi kawan, itulah aku”. 

Tuhan Yesus sendiri sebagai sahabat yang baik, tidak hanya mengajarkan bagaimana gambaran seorang sahabat yang baik, tetapi lebih dulu menunjukkan dan mempraktekkan bagaimana sebenarnya seorang sahabat yang baik dan benar. Dia mengorbankan nyawa-Nya untuk kita atas kesalahan dan dosa kita.

Persahabatan juga menghilangkan kerahasiaan seperti yang ada dalam relasi hamba-tuan. Seorang hamba tidak mengetahui apa yang dilakukan tuannya tetapi sahabat mengetahui apa yang dilakukan oleh sahabatnya. Tuhan Yesus memberitahukan apa saja yang telah dilakukanNya, bahkan semua yang didengar dari Bapa telah diberitahukanNya kepada kita, dipertegas dengan kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus “karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Tidak ada lagi yang dirahasiakan karena kita dianggapNya sebagai sahabatNya.Pertanyaannya adalah, maukah kita menjadi sahabat Tuhan Yesus? Menjadi sahabat Yesus berarti mau melakukan segala apa yang telah Dia lakukan yaitu hidup dalam kasih. Mengasihi Bapa dan sesama adalah perintah Tuhan Yesus yang harus kita lakukan sebagai sahabatNya. Amin.

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih ya Bapa karena FirmanMu mengatakan bahwa AnakMu Tuhan Yesus Kristus menyebut kami sebagai sahabatNya. Dan AnakMu telah menunjukkan kasihNya sebagai sahabat dengan mengorbankan nyawaNya untuk menyelamatkan kami, sungguh besar pengorbananNya kepada kami. Maka dari itu biarlah Roh KudusMu selalu ada untuk kami, sehingga kami dikuatkan untuk melakukan apa yang Engkau kehendaki dalam hidup kami, sebagai tanda bahwa kami adalah sahabat AnakMu. Jadikanlah kami Murid Kristus Pelaku Firman yang mampu mengasihi-Mu dan sesama kami sehingga kami dapat menjadi terang dan berkat bagi sesama kami dan dunia ini. Ampunilah kesalahan kami agar kami layak menerima berkatMu. Terimalah doa permohonan kami ini, yang kami sampaikan melalui AnakMu, Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup. Amin.

Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, anugrah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai saudara sekalian. Amin.


Pdt. Susi Hutabarat, S.Th - Kabag di Biro Ibadah Musik HKBP

Pustaka Digital