Sekretaris Jenderal HKBP Membuka Pemberdayaan kepada Istri dan Suami Praeses HKBP

Gedung Raja Pontas (29/04/2021), telah dilaksanakan Pembukaan kegiatan Pemberdayaan Istri-Suami Praeses HKBP oleh Biro Pembinaan HKBP secara virtual. Ibadah pembukaan dilayani oleh Pdt Donda br. Simanjuntak, Praeses Sibolga Tapteng Nias. Nats khotbah dikutip dari Wahyu 3:11, “Jemaat Filadelfia menjadi teladan karena keteguhan mereka demikianlah  Istri-Suami Praeses terpanggil menjadi alat Tuhan untuk menjadi teladan dan penopang pelayanan pasangan kita masing-masing.” Pdt. br. Simanjuntak menjelaskan bahwa surat ini ditujukan ke Jemaat Filadelfia yang selalu kuat dan semangat karena Firman Tuhan selalu ada di hati mereka. 


Mewakili Pemimpin HKBP, Sekretaris Jenderal, Pdt. Victor Tinambunan membuka kegiatan tersebut. “Para pimpinan dan praeses telah menerima pemberdayaan pada bulan Januari yang lalu, perlu juga Ibu-Bapak pendamping praeses untuk menerima pemberdayaan karena kita adalah satu tim dalam pelayanan,” tutur Pdt. Tinambunan. Beliau juga menyambut dengan sukacita kehadiran dua orang narasumber, Ibu Ria Pardede, Istri dari Pdt. B.D.F. Sidabutar (Kadep Diakonia 2012-2016), dan Prof. Dr. Frieda Simangunsong-Siahaan.


Kepala Departemen Koinonia, Pdt. Deonal Sinaga juga memberikan kata sambutan melalui ruang virtual. “Meskipun performance pelayanan kepemimpinan dari istri-suami kita yang sekalipun sekarang sudah cukup bagus, masih terbuka peluang untuk perbaikan. Oleh karena itu kita harus selalu Striving for Excellence, berjuang untuk selalu lebih baik,” tegas Pdt. Sinaga.


Mengingat pemberdayaan tersebut ditujukan kepada para Istri-Suami Praeses HKBP, panitia memberikan kesempatan kepada Istri-Suami Pimpinan HKBP untuk memberikan kata sambutan kepada seluruh peserta pemberdayaan. Inang Ephorus br. Simatupang mengatakan, “Sebagai penopang hamba Tuhan kita diperhadapkan dengan tuntutan dan ekspektasi dari sekitar kita, oleh karena itu saya mengajak kita merefleksikan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimanakan kita melihat kehidupan pelayanan ini? Apakah kita menyukainya atau sebaliknya? Apakah kita merasakan kedamaian di dalamnya meskipun banyak tantangan? Bagaimana kita melihat dan merespons panggilan Allah kepada kita? Apakah kehadiran kita dalam tugas panggilan ini menopang pasangan kita atau sebaliknya?” 


Inang Sekjend HKBP, br. Pangaribuan mengajak para Istri-Suami praeses untuk menopang pelayanan dalam doa, “Doa pribadi dan doa bersama keluarga adalah kekuatan kita. Kita kuat dalam doa,” tandas Inang br. Pangaribuan. Keluarga merupakan satu tim dan dalam hal-hal kecil keluarga bisa menopang. “Keluarga bisa juga memberi masukan namun biarlah kita mencampuri urusan kita saja. Hidup sederhana sehingga kita bisa menjadi berkat bagi sekeliling kita. Bijak dalam menggunakan medsos supaya menjadi tuntunan bukan tontonan,” lanjut Inang br. Pangaribuan. Beliau juga mengajak para Istri-Suami Praeses untuk memperhatikan lingkungan hidup yang sehat di pargodungan sehingga menjadi teladan untuk sekitar. Inang br. Pangaribuan menutup sambutannya dengan menegaskan, “Jika Tuhan yang mengutus kita maka Tuhan akan memperlengkapi kita.”


Inang Kepala Departemen Koinonia, br. Sitorus juga memberikan sambutan. Dalam sambutannya beliau menekankan supaya terjalin hubungan yang akrab dan saling mendukung. “Supaya kita lebih akrab, saling mendukung, saling menjalin kontak, saling ada kerinduan untuk bertemu,” pesan Inang br. Sitorus. Lebih lanjut beliau mengajak para Istri-Suami para praeses untuk “Memberangkatkan suami-istri kita dari rumah ke tempat pelayanan penuh dengan kasih sayang dan doa.”


Amang Aogu Uno Simanjuntak, Suami dari Kepala Departemen Diakonia, Pdt. Debora Sinaga juga turut memberikan sambutan langsung dari kediamannya di Jepang. “Sekarang dunia susah karena Corona, tetapi Tuhan memandu. Sekarang kita tidak mengerti jalan Tuhan tetapi membimbing kita ke arah bahagia,” tutur Amang Simanjuntak dalam logat Jepang.


Sebagai penutup, Ompu i Ephorus HKBP, Pdt. Robinson Butarbutar menyambut kegiatan ini dengan sukacita. Menurut beliau kegiatan seperti ini penting supaya “kita tidak merasa sendiri dan merasa sedih di tengah tugas kita yang berat.” Tugas besar dan berat yang dimaksud oleh Ompu i Ephorus yaitu mengembalikan kepercayaan semua warga jemaat. Tugas tersebut membuat tim Pemimpin HKBP dan para praeses harus “berlari sangat kencang” untuk memastikan tidak tertinggal. “Saya dapat merasakan bahwa para pendamping praeses sangat stress karena jadwal kita sangat ketat sampai ada beberapa rekan kita yang jatuh sakit,” tandas Ephorus. Tidak lupa Ompu i Ephorus juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber. “Apa yang kita lakukan ini bukan pertama dan terakhir namun yang pertama untuk beberapa kali yang akan datang. Pembinaan akan diteruskan supaya mendarat sampai ke jemaat. Kegiatan hari ini juga bukan hanya sekadar supaya para pendamping pimpinan lebih piawai dan lebih mantap namun juga lebih harmonis,” tutup Ompu i Ephorus dalam sambutannya.


Korespondensi: Kantor Sekjend HKBP

Pustaka Digital