Bagaimana Hidup dalam Roh?


Kunjungan pastoral ibu kadep marturia HKBP ke HKBP Tomuan Ressort Tomuan Distrik V Sumatera Timur pada Minggu (9/6/2019). Jemaat dan Parhalado menyambut hangat atas kunjungan ibu kadep, sebab dalam kurun waktu tiga tahun setelah melayani sebagai kepala departemen Marturia HKBP, tepat pada peringatan turunnya roh kudus ibu kadep marturia memberikan waktu untuk mengunjungi dan melayani jemaat Tomuan. HKBP Tomuan adalah salah satu gereja dari beberapa gereja yang tertua di distrik V Sumatera Timur. HKBP Tomuan saat ini dilayani oleh Pdt. Ridel Shotang dan beberapa pelayan fultimer dan puiluhan majelis jemaat. Jemaat HKBP Tomuan sampai saat ini sudah lebih dari delapan ratus kepala keluarga. Lokasi gereja HKBP Tomuan sangat strategis, sebab ada dua jalan yang dapat dilalui untuk memasuki lokasi gereja Tomuan, pertama dari jalan siatas barita dan kedua dari jalan pattimura. Di sekitaran lokasi gereja berdiri bangunan yang disusun dengan rapi, diantaranya rumah pendeta resort, rumah dinas pelayan penuh waktu, kantor gereja, gedung sekolah minggu dan bangunan sekolah dasar serta dihiasi dengan taman yang indah sebagai pertanda jubelium HKBP Tomuan.

Dalam kunjungan ibu kadep kali ini melayani di ibadah pada pukul 08.00 wib dengan menggunakan bahasa Indonesia. Minggu ini juga telah ditetap di HKBP Tomuan menjadi minggu keluarga, yaitu setiap minggu kedua setiap bulannya. Dalam minggu ini juga, sekolah minggu diajak untuk beribadah bersama di gedung gereja, masuk pada pukul 08.00 dan pukl 10.00 wib.  Di dalam ibadah juga, tepatnya setelah warta jemaat dilayankan ucapan dan nyanyian panjang umurnya kepada jemaat yang berulang tahuh. Pada kesempatan ini, Pdt. Ridel Sihotang menjadi pelayan untuk menyampaikan ucapan kepada yang berulang tahun dan sekaligus memimpin lagu panjang umurnya. Persekutuan generasi muda pada minggu ini ikut memberikan persembahan koor pada ibadah minggu pukul 08.00 dan 10.00 wib. Seperti biasanya, sebelum menyampaikan khotbah ibu kadep menjelaskan secara singkat akan pelayanan Marturia ditingkat pusat hingga ke tingkat jemaat. Marturia adalah pelayanan yang berkaitan dengan kesaksian hidup kita akan keyakinan kita kepada Yesus Kristus melalui firman Allah yang kita dengarkan dan pahami. Marturia adalah kesaksian yang hidup, secara struktur ditingkat pusat marturia adalah penginjilan secara internal dan eksternal. Pengijilan melalui kesaksian firman Allah dan di dalam ibadah musik. Mulai dari pusat hingga jemaat, pelayanan ini masih dan tetap kita laksanakan, hanya saja bagaimana pemaknaan dan penghayatan kita akan firman yang kita dengarkan dan ibadah yang kita ikuti setiap  minggunya?


Dalam khotbah MINGGU PENTAKOSTA pertama ini sering dikenal sebagai peristiwa turunnya Roh kudus disebut dengan pentakosta yaitu 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus yang ditandai dengan Turunnya Roh kudus dalam rupa lidah api kepada para murid (Kis 2 : 3). Dimana pada saat itu para murid sedang berkumpul dalam suatu tempat, lalu Roh kudus turun atas mereka. Turunnya Roh kudus keatas murid-murid Yesus mengakibatkan mereka mampu berkata - kata dalam berbagai bahasa yang mempersaksikan tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan  Allah ( Kis 2 : 8 ). Atas peristiwa ini banyak orang yang mendengarkan kabar baik dan menjadi percaya dan dibaptis. Peristiwa ini lah disebut sebagai hari lahirnya gereja. Peristiwa  Roh Kudus itu bukan hanya berhenti  disitu saja tetapi melalui nas khotbah Minggu Pentakosta I ini Paulus mengingatkan kembali agar memgimani bahwa Roh Kudus yaitu Roh Tuhanlah yang menghidupkan orang percaya. Jelas dikatakan Paulus pada ayat 9, "Tetapi kamu tidak  hidup didalam daging melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam didalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.Melalui peristiwa turunnya Roh Kudus, Allah telah memberikan RohNya kepada tiap orang. Roh Kudus ialah Roh yang tinggal didalam hidup kita. Dalam 1 Kor 3 : 16 dikatakan tidak tahu kah kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah dan Roh Allah diam didalam kamu". Artinya Roh Allah ada disetiap orang-orang yang percaya kepadaNya dan setiap orang yang menerima Roh itu akan beriman kepada Allah Tritunggal yaitu Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Orang yang sudah dihidupi oleh Roh Tuhan :

1. Ia akan keluar dari kehidupan kedagingan, berani keluaran dari kebiasaan - kebiasaan buruknya. Tidak sama dengan dunia ini dan hidup baru serta tidak terpengaruh dengan duniawi.

2. Bila Roh Kristus telah tinggal didalam kita, meski tubuh kita telah mati karena dosa namun akan hidup oleh kebenaran Allah (Ay 10) Ia akan membangkitkan/menghidupkan tubuh kita yang fana ini oleh RohNya yang diam didalam kita dan sebaliknya setiap orang yang hidup didalam kedagingan dan hawa nafsu duniawi akan binasa dan tidak mendapatkan kehidupan yang kekal. Sebab keinginan daging adalah maut perseteruan dengan Allah sebab ia tidak takhluk kepada hukum Allah tetapi orang yang memelihara keinginan Roh, hidupnya akan senantiasa dipenuhi oleh damai sejahtera.

Melalui nas ini kita telah melihat ada 2 gambaran kehidupan yaitu :

1. Hidup dalam kedagingan, yaitu hidup dalam dosa, upahnya sudah pasti maut atau bisa dikatakan tidak mempunyai tujuan hidup. Hidupnya jauh dari Tuhan. Hidup demikian dinamakan hidup yang serupa dengan dunia ini.

2. Hidup dalam Roh, yaitu hidup didalam Kristus jelas sekali mempunyai tujuan hidup. Hidup yang mendekatkan dirinya kepada Tuhan walau seberat apapun tantangan yang dia hadapi didalam hidupnya.

Hidup didalam Roh itu dikatakan akan hidup, lalu kenapa ada kematian? Bukankah orang yang percaya dikatakan akan hidup? Paulus mengatakan semua orang tentu akan menghadapi kematian sebagai upah dosa tetapi setiap orang yang hidup didalam Roh akan dibangkitkan kembali menuju kehidupan yang kekal. Hidup yang tetap berpegang kepada Roh itulah yang menguatkan kita menjalani kehidupan sehari-hari disepanjang perjalanan hidup kita. Kita adalah satu di dalam Kristus. Kristus yang telah dibangkitkan oleh Roh itu telah diam di tengah-tengah kita. Oleh sebab itu setiap orang yang telah didiami oleh Roh itu harus memberitakan kabar baik sebab tanda orang yang hidup didalam Roh ialah dia yang memberitakan injil yang artinya menghidupkan.Injil adalah memberi kehidupan.

Tugas panggilan orang percaya adalah memberitakan Injil ke seluruh dunia.Dengan pertolongan Roh Tuhan maka orang percaya dimampukan untuk melakukannya secara khusus orang yang belum mengenal Kristus.Roh Tuhan menggerakkan kita semua untuk berbuat mengasihi sesama.Namun bila kita melihat kondisi real dari zending HKBP sangat lemah baik di bidang sumber daya dan dana. Padahal seluruh daerah zending kita sampai hari ini masih dalam keterpurukan, belum bisa dikatakan sudah mandiri secara sepenuhnya baik itu di daearh pulau Enggano, pulau Rupat, Bengkalis, Pemayongan Jambi, Pasir Pangaraian dan Air Molek. Oleh karena itu, sebagaimana pada minggu ini kita akan menyampaikan persembahan kepada zending dalam rangka mendoakan dan mendukung pelayanan zending HKBP.Marilah kita memberikan persembahan yang terbaik.


Zending HKBP membutuhkan perhatian dari kita semua agar orang-orang yang belum percaya dapat percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.Marilah kita menyambut Roh Kudus yang mengingatkan kita akan tugas panggilan kita itu supaya kita tetap menghidupinya dimanapun kita berada sebab sebagai anak Allah kita harus percaya  bahwa Roh Tuhanlah yang menghidupkan seluruh aspek kehidupan.

Setelah ibadah, ibu kadep dijamu oleh pendeta pelayan penuh waktu dan parhalado di rumah dinas pendeta resort. Acara rama tama berjalan dengan dan dipenuhi oleh canda tawa serta diskusi seputaran pelayanan di HKBP Tomuan. Secara khusus akan kebutuhan pelayan di HKBP Tomuan dan pengembangan iman jemaat di dalam penginjilan di era moderenisasi. Selanjutnya, ibu kadep dan rombongan melanjutkan pelayanan dan mohon undur diri dari rumah dinas pendeta resort. kiranya melalui kunjungan ibu kadep pada minggu ini dapat memberikan semangat dan kesungguhan jemaat untuk beribadah dan melakukan firman Allah di dalam hidupnya masing-masing. (JLS)






Pustaka Digital