Renungan Harian HKBP | 2 Mei 2023

Selamat pagi dan salam sejahtera  bagi saudara-saudari yang terkasih, semoga di pagi ini kita dalam keadaan sukacita dalam menyambut firman Tuhan. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, marilah kita terlebih dahulu saat teduh.


Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Bapak yang baik, terima kasih atas kasih setiaMu yang selalu memberkati kami, terimakasih atas kehidupan yang Engkau berikan buat kami, dimana hari-hari kami penuh dengan sukacita. Sebentar lagi kami mau mendengarkan Firman Tuhan, berfirmanlah Tuhan kami sudah siap untuk mendengarkannya. Amin.


Saudara-saudari yang terkasih  Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan yang tertulis dalam Matius 5 : 46  Demikian Firman Tuhan: “Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?. Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?”.


Saudara-saudari yang terkasih, di dalam kehidupan kita, kita sering mengucapkan dengan gampang kepada orang yang kita sayangi : Saya mengasihimu, tetapi apakah kasih itu sebatas ucapan saja. Memang sangat gampang dan sangat mudah untuk mengucapkannya. Apabila orang dengan gampang mengucapkannya, dengan semudah itu juga ia akan mengingkarinya. Misalnya : apabila orang yang kita kasihi melakukan kesalahan, maka dengan mudah kita mengatakan : saya benci kamu, kenapa kamu tidak hati-hati, kenapa kamu ceroboh dan dengan sulit untuk memaafkan.

Demikianlah Firman Tuhan pada pagi ini bagaimana kita mengasihi orang  yang menyakiti kita, apakah kita masih menyimpan dendam sampai lupa bahagia, misalnya hanya melihatnya kita sedih dan tidak bahagia kenapa dia saja hadir ya. Oleh sebab itulah Firman Tuhan ini mengingatkan orang-orang yang percaya supaya saling memaafkan, sebab sebelum matahari terbenam kita harus saling mengampuni. 

Seperti lagu anak sekolah minggu mengatakan : “Mengampuni, mengampuni lebih dulu, Tuhan lebih dulu mengampuni kepadamu. Mengampuni, mengampuni lebih dulu”. Apakah yang kita ambil dari lagu anak sekolah minggu itu? Pertama, kita harus mau mengampuni karena Tuhan terlebih dahulu mengampuni kita orang berdosa. Kedua, Jangan dendam, karena dendam itu tidak hidup orang kristen. Tetapi hiduplah menjadi orang yang seturut akan Firman Tuhan.


Demikianlah nats ini supaya kita banyak belajar, hidup di dalam kasih, jangan orang yang kamu sayangi yang kamu kasihi, tetapi orang yang membencimupun harus kamu kasihi. Salah satu contoh orang Samaria yang murah hati seorang berdosa mau menolong orang yang tidak dikenal, tidak berdaya dan rela memberikan waktu, tenaga dan materi demi menyelamatkan nyawa orang lain. Apakah kita mampu melakukan demikian?.

Saudara-saudari yang terkasih, demikian Yesus mengajak kita supaya jangan hidup di dalam cemooh, tetapi hiduplah menjadi orang pengasih. Ini renungan buat kita diibaratkan seperti pemungut cukai seorang yang membungakan uang yang sangat tinggi, tetapi masih mau mengasihi sesamannya, demikianlah hidup kita sebagai orang yang di tebus Tuhan dari dosa. Apakah kita mau menolong orang yang belum kita kenal, dan membutuhkan pertolongan kita, apakah tergerak hati kita, apakah kita tidak mau menolongnya dan meninggalkannya.

Inilah keistimewaan para pengikut Kristus, mengasihi sesama tanpa batas dan tanpa syarat, bukan karena seseorang itu keluarga, saudara, teman, sahabat kita, hendaklah kasih itu jangan pura-pura. Jangan kita senang dan bangga kalau dilihat oleh orang lain kita menolong, tetapi kasih itu harus murni, sebagaimana Kasih Yesus mengalir secara terus-menerus di dalam hidup kita, dan kita bahagia kalau kita menerima berkat dari Tuhan. Amin.


Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Allah Bapa Kami yang bertahta dalam kerajaan sorga, puji syukur kami panjatkan kepadaMu atas kasihMu yang selalu baru buat kami, terimakasih Tuhan atas FirmanMu di pagi ini, kami di ingatkan agar kami mau mengasihi orang yang membenci kami, dan mengasihi musuh kami, oleh sebab itu Tuhan kasihilah kami orang yang berdosa, kami menyerahkan hidup kami kepadaMu, kasihilah kami supaya kami dapat berjalan dalam terang kasihMu, Kami orang yang penuh dosa ampuni kami Tuhan agar kami layak menjadi anakMu.  Amin.


Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa serta Persekutuan dari Roh Kudus, kirannya menyertai kita sekalian. Amin.


Diak. Linda Siregar - Biro Zending HKBP

Pustaka Digital