Renungan Harian HKBP | 27 Agustus 2024

Shalom bapak/ibu, saudara/i yang terkasih, salam sehat bagi kita semua. Sebelum kita mendengarkan firman Tuhan saat ini marilah kita memberi waktu sejenak untuk saat teduh…

 

Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa kami yang Mahapengasih, kami sungguh bersyukur karena kasih setiaMu selalu ada untuk kami. Saat ini Engkau mengizinkan kami bangun dan memulai kegiatan kami. Sebelum kami memulai kegiatan kami dalam satu hari ini, kami mau bersekutu dengan Engkau, mendengarkan firmanMu, yang akan mengajari kami untuk lebih mengetahui apa yang Engkau kehendaki dalam hidup kami. Kami berdoa hanya di dalam nama AnakMu, Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kami yang hidup. Amin.

 

Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih, Firman Tuhan yang akan kita dengar hari ini tertulis dalam Kitab Ibrani 13 : 16, tapi saya akan membacakannya mulai dari ayat 15 - 16 : “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah”.

Judul : Mengasihi TUHAN Dengan Cara Mengasihi Sesama

 

Di dunia ini manusia tidak akan mampu untuk hidup sendiri, maka itumanusia disebut makhluk sosial. Menurut Sosiolog Max Weber, ada 4 hal yang mendorong manusia melakukan tindakan sosial yaitu : Karena berguna, karena beruntung, karena emosi dan karena tradisi. Tindakan sosial itu berhubungan dengan tindakan yang turut berdampak pada orang lain: secara biologis, secara emosional, secara sosial, secara intelektual bahkan secara spiritual. Jadi jika tidak berdampak pada orang lain itu bukan tindakan sosial

Dorongan karena berguna, karena beruntung, karena emosi dan karena tradisi itulah yang sering mendorong kita untuk saling memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing kepada sesama. Setiap orang membutuhkan orang lain untuk bekerja sama membangun kehidupan menjadi lebih baik. Perbuatan baik juga sudah seharusnya kita lakukan sebagai tanda terimakasih kita kepada TUHAN. Demikian juga lah yang dikatakan firman TUHAN hari ini, yang mengatakan kepada kita bahwa ada dua korban persembahan yang berkenan di hadapan TUHAN, yaitu: Yang pertama, kita mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya (ay.15). Inilah yang disebut sebagai ibadah.Ibadah adalah orientasi seluruh hidup kita untuk menunjukan kekaguman akan siapa Tuhan dan apa yang telah Dia lakukan untuk kita. Tetapi wujud dari penyembahan kita kepada TUHAN bukan hanya dengan nyanyian dan ibadah, tetapi juga dengan cara kita menjalani hidup, itulah yang kedua, yaitu korban persembahan yang berkenan kepada TUHAN adalah dengan mengasihi sesama, “janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.” (ay.16). Ketika kita mengasihi orang lain, kita mencerminkan kasih yang Tuhan miliki untuk mereka dan kita. Kita harus ingat bahwa TUHAN lebih dahulu berbuat baik kepada kita, maka kita harus berbuat baik juga kepada orang-orang di sekitar kita. Demikian juga yang dikatakan Tuhan Yesus tentang perintah yang utama, yang tertulis dalam Matius 22:37-40, yaitu kita harus mengasihi TUHAN dan mengasihi sesama. Maka itu TUHAN bukan hanya menginginkan kita menyembahNya tetapi juga mengasihi saudara saudari kita, bahkandengan tegas hal itu dikatakan dalam 1 Yohanes 4 : 19 – 21 “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorangberkata: aku mengasihi Allah, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya”.Dengan perintah ini kita diajari bahwa barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Maka jikalau kita memberikan waktu setiap hari memuji Tuhan, membaca FirmanNya dan berdoa haruslah diiringi dengan mengasihi orang lain dengan berbuat baik kepada mereka dan berbagi dengan mereka.


Bapak/Ibu, saudara/i, dari pengalaman hidup sering kita menghadapi pergumulan tentang hal berbuat baik. Tidak selamanya perbuatan baik kita itu dibalas juga dengan kebaikan, bahkan justru dibalas dengan yang tidak baik. Terkadang perbuatan baik itu disalah mengerti, mendapat cibiranbahkan fitnahan dari orang lain.  Kalau kita mengalami hal itu, haruskah kita berhenti berbuat baik? Apalagi ketika orang lain tidak membalas kebaikan kita. Tetapi jikalau kita berbuat baik hanya sekadar untuk membalas kebaikan orang lain, atau dengan tujuan mendapatkan balasan yang sama, apalah artinya perbuatan baik itu,  seperti yang dikatakan dalam Lukas 6:33 “Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.”  Maka dari itu lakukanlah perbuatan baik dengan ketulusan karena sebagai orang percaya, berbuat baik adalah suatu keharusan, perbuatan baik itu adalah bukti bahwa kita mempunyai iman yang hidup dan merupakan buah dari keselamatan yang telah kita terima.

Tuhan memberkati kita agar kita menjadi berkat bagi orang lain. Maka itu janganlah lupa berbuat baik, karena hal yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Rasul Paulus menasihati,  “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6:9). Amin

 

Doa Penutup: Mari kita berdoa! Terima kasih ya Allah karena firmanMu kembali mengingatkan kami tentang segala hal yang harus kami lakukan untuk menyenangkan hatiMu, bukan hanya melalui ibadah kami tetapi juga dengan perbuatan baik, mengasihi sesama kami, saling membantudan menguatkan satu sama lain. Kami sangat bersyukur mempunyai Allah seperti Engkau, yang selalui menjagai kami, dan selalu ada untuk memberi pertolongan kepada kami. Kami pertaruhkan hidup kami hanya di dalam tangan pengasihanMu. Terimalah doa permohonan kami ini yang kami sampaikan hanya melalui AnakMu yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin

Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, anugrah dari Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Amin


Pdt. Susi Hutabarat, S.Th - Kabag di Biro Ibadah/ Musik HKBP

Pustaka Digital