Renungan Harian HKBP | 30 Januari 2024

Shalom bapak/ibu, saudara-saudari yang terkasih, kami berharap kita bersukacita bangun di pagi hari ini. Sebelum kita memulai segala kegiatan kita hari ini kami mengajak kita sekalian untuk bersama bersekutu dengan Tuhan. Mari kita beri waktu sejenak untuk saat teduh.

 

Doa Pembuka: Mari kita berdoa! Ya Bapa kami yang Mahapengasih, kami sungguh bersyukur pada saat ini, karena Engkau memberi kami kesempatan untuk bangun, dan memulai kehidupan kami pada hari ini. Sekarang kami memanggil Engkau dalam persekutuan kami ini, sehingga kami akan menerima pengertian dari Roh-Mu untuk mendengar Sabda-Mu yang menguatkan kami melakukan apa yang Engkau kehendaki dalam hidup kami. Ampunilah dosa kami ya Bapa, agar kami layak bermohon kepada-Mu. Hanya di dalam nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.

 

Firman Tuhan yang mengantar kita untuk menjalani hari ini tertulis dalam Amsal 11:19 “Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian”.

 

Saya memberi judul renungan ini :

“Pilihlah Kebenaran yang Sejati agar engkau hidup”

 

Bapak/ibu, saudara/i yang terkasih, kita mungkin pernah mendengar lagu sekolah minggu yang berjudul “Aduh senangnya naik kereta”, kata kata nya demikian “Sungguh senangnya naik kereta, kereta besar buatan Tuhan, supirnya Yesus, jalannya lurus, Siapa mau ikut pergi ke surga? Aduh celaka, naik kereta, kereta kecil buatan iblis, supirnya ngantuk tak bisa duduk, jalannya nubruk nubruk menuju ke neraka, supirnya ngantuk tak bisa duduk, jalannya nubruk nubruk menuju ke neraka”. Kata kata dalam lagu ini mengajukan pilihan kepada kita, mau naik kereta besar atau naik kereta kecil.

Kita sering mendengar perkataan “Hidup ini adalah pilihan”. Semua kita menyadari hal itu. Hidup senantiasa menawarkan pilihan. Mulai dari pilihan yang ringan sampai pilihan yang berat. Seperti pilihan arah tidur: mau ke sebelah kanan atau ke sebelah kiri, setelah bangun: mau masakdulu atau menyapu, memilih sekolah yang mana, mulai dari SD sampai perguruan tinggi, pilihan mau belajar atau bermain, pilihan mau tersenyum atau marah, mau menyapa atau cuek, mau kuliah atau bolos, mau kerja atau main game, mau menikah atau tidak, pilihan kerja mau di perusahaan atau jadi PNS, dan lain sebagainya. Dari semua pilihan itu pasti kita memilih yang membuat senang hati kita, tenang dan sejahtera. Pokoknya kita akan memilih mana yang membuat kita bahagia. Walaupun semua yang kita pilih itu akan ada dampak nya dalam hidup kita. Demikian juga kita yang hidup ber Tuhan ini. Firman Allah tidak pernah memaksa kita. Semua adalah pilihan. Bahkan renungan hari ini juga memberikan pilihan kepada kita, siapa yang pegang kebenaran menuju hidup, dan siapa yang mengejar kejahatan menuju kematian. Siapa yang berpegang pada kebenaran menuju hidup. Kebenaran yang sejati mempunyai janji dalam kehidupan sekarang ini dan kehidupan yang akan datang, seperti yang dikatakan dalam 1 Timotius 4:8 “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang”.
Kita bisa melihat bahwa ada dua orang yang berbeda sifat yang di paparkan didalam nats ini, yaitu orang benar dan orang fasik. Artinya setiap orang benar yang bertindak dalam kebenaran akan memperoleh hidup tapi orang fasik yang bertindak dengan kejahatan akan mati. Mari kita lihat kehidupan bangsa Israel. Ada sebab akibat yang mereka terima ketika mengambil sebuah tindakan. Apa yang terjadi ketika mereka berpaling dari Allah? Ketika mereka melawan Allah maka mereka mengalami penderitaan, kesengsaraan, bahkan mereka di jajah oleh bangsa-bangsa lain. Itulah yang mereka alami, ketika mereka sudah tidak lagi mengikuti jalan TUHAN. Tetapi sebaliknya, ketika mereka mau datang kepada Allah, ketika mereka mau berseru kepada Allah, maka Allah selalu hadir memberikan pertolongan. Demikian juga dengan kita, maka dari itu berhati hatilah ketika kita memilih, karena semua pasti ada sebab akibatnya.

Bapak/ibu yang terkasih, Kebenaran tidak bisa disampaikan hanya dengan kata-kata, tapi harus dengan perbuatan. Itulah yang sangat sulit dilakukan, bahkan oleh guru sekalipun. Banyak orang dapat mengatakan, "Aku telah mengajarkan kebenaran kepadamu", tetapi tidak ada yang dapat berkata, "akulah Kebenaran". Banyak orang telah menceritakan tentang kebenaran, tetapi tidak ada orang yang pernah mengatakan seperti yang Yesus katakan "Akulah Kebenaran", seperti yang dikatakanNya dalam Yohanes 14:6, Kata Yesus  "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Kebenaran sejati sudah diberikan Allah bagi kita, melalui Yesus Kristus yang hadir melalui Roh Kudus sekarang ini. Maka dari itu beribadah lah dengan benar supaya menghasilkan perkataan yang benar dan perbuatan yang benar, sehingga kita dibenarkan oleh Tuhan Yesus Kristus, karena hanya Dia yang benar dan dapat membenarkan kita.

Bapak/ibu, Kebenaran itu harus dikerjakan, harus dibuktikan secara hidup. Kebenaran sejati bukanlah kebenaran yang hanya teori, tapi kebenaran yang hidup, yang dijalankan oleh kebenaran itu sendiri. Filipi 4:9 mengingatkan kita “Dan apa yang telah kamu pelajari, dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu”. Dimana ada kebenaran disitu akan tumbuh damai sejahtera.

Demikian juga kebalikannya, siapa pun yang melakukan kejahatan (yang disebut tadi orang fasik) pada akhirnya akan membawa kehancuran pada dirinya sendiri, seperti yang dikatakan dalam Amsal 1:18 “Padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri”. Jangan coba coba merencanakan yang jahat kepada orang lain. Mari kita renungkan apa yang dikatakan orang bijak “ “Jika kamu menjahati orang, tapi orang itu membalas dengan sujud dihadapan Tuhan, maka kamu sedang dalam masalah”.

Bila kita mengenal Kebenaran Sejati, maka kita akan bisa mengetahui mana baik dan yang buruk. Bila kita mengenal Yesus Kristus, maka kita pasti tahu apa yang menjadi kehendakNya dalam kehidupan kita. Jangan  memandang Allah hanya dari segi Kasih Nya saja, tetapi Dia juga Adil. Seperti yang dikatakan dalam Galatia 6:7-8 “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu”. Orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan. Begitu besar perhatian Allah pada kebenaran, hal itu tertulis di dalam 2 Petrus 3:13 “Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran”. Allah begitu menginginkan kebenaran, sehingga ketika Dia menciptakan langit dan bumi yang baru, kebenaran akan berdiam di sana. Maka dari itu perlu kita renungkan bagaimana kita menyikapi Kebenaran Sejati itu.

Bapak/ibu, saudara/i terkasih, kita ada pada posisi yang harus memilih, pilih hitam atau putih, tidak ada pilihan jadi abu abu, penyatuan hitam dan putih. Jelas itu dikatakan dalam Wahyu 3:15-16 “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku”. Jadi tidak ada yang boleh suam suam kuku. Tidak ada satu kaki nya di surga dan satu kakinya di neraka. Maka itu harus tegas memilih. Marilah kita hidup dalam kebenaran sejati yaitu di dalam Yesus Kristus, karena Tuhan Yesus lah keselamatan yang pasti, seperti yang di katakan dalam Kisah Para Rasul  4 : 12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Pilihlah Kebenaran maka engkau akan selamat dan hidup. Amin.

 

Doa Penutup: Mari kita berdoa! Ya Bapa yang selalu mengasihi kami, kami mengucap syukur kepada-Mu untuk cahaya kehadiran-Mu dalam hidup kami. Kiranya kami dapat berjalan dengan taat dalam terang dan kebenaran-Mu untuk segala hal yang kami lakukan hari ini, sehingga kami berani melakukan kebenaran dan kami akan memperoleh kehidupan. Ya Bapa sumber berkat bagi kami, kami bermohon agar Engkau yang menyembuhkan saudara/i kami yang masih sakit hingga saat ini, menghibur saudara/i kami yang sedang berduka dan sedih. Kami pertaruhkan hidup kami hanya dalam tangan pengasihan-Mu. Terimalah doa permohonan kami ini yang kami sampaikan hanya melalui Putra-Mu yang tunggal, Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup. Amin.

 

Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, anugrah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai saudara sekalian. Amin.


Pdt. Susi E.N. Hutabarat, S.Th – Kabag Ibadah di Biro Ibadah Musik HKBP