RS HKBP Balige Kembali Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan

RS HKBP Balige Terus Lalui Tahapan Pembenahan Holistik, Struktur Yayasan, Manajemen dan Pelayanan, serta Kerja Sama dengan Perbankan dan BPJS Kesehatan

 

 

Telah berlangsung perjanjian kerja sama antara Rumah Sakit HKBP Balige dengan BPJS Kesehatan yang bertempat di Aula RS HKBP Balige, Tobasa, pada Selasa (2/4/2019). Kerjasama ini disaksikan oleh Perwakilan Pembina Yayasan Kesehatan HKBP, Pengurus Yayasan Kesehatan HKBP, Pengawas Yayasan Kesehatan HKBP, Wakil Bupati Tobasa Ir. Hulman Sitorus, Sekda Tobasa Harapan Napitupulu, Kepala Dinas Kesehatan Tobasa dr. Julian Hutapea, Mewakili Kapolres Tobasa Kompol J. Butarbutar,  Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BRI, Team Medis dan Para Medis serta Pegawai Rumah Sakit HKBP Balige, Tokoh – tokoh Masyarakat Balige, dan para undangan lainnya.

Mewakili Ketua Pembina (Ephorus HKBP) Praeses HKBP Distrik XI Toba Hasundutan Pdt. Donda Simanjuntak, S.Th yang juga selaku salah satu anggota Pembina Yayasan Kesehatan HKBP menyampaikan kata sambutan kembalinya kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan Rumah Sakit HKBP Balige merupakan momen yang luar biasa, dan merupakan pekerjaan Tuhan juga dengan upaya berbagai pihak yang mencintai rumah saki, baik Pimpinan HKBP, Pemkab Tobasa, dan pihak – pihak yang terkait. Tentunya penandatangan kerjasama ini menjadi catatan sejarah bagi Rumah Sakit HKBP Balige yang sudah berdiri sejak tahun 1918. Tahun lalu telah dirayakan jubileum 100 tahun, menjadi momentum mengingat perjuangan pelayanan misionari yang bukan hanya memikirkan kebutuhan rohani saja tetapi juga memikirkan pelayanan kesehatan jasmani. Perkembangan yang cepat waktu itu, sehingga rumah sakit ini menjadi rujukan pengobatan yang terkenal bukan hanya di Tobasa, juga Tapanuli Raya, Medan, dan daerah lainnya. Terjadi pasang surut pelayanan, tetapi kami menghayati kalau Tuhan tetap campur tangan dan berkehendak agar rumah sakit ini menjadi berkat bagi banyak orang.

Yang selama ini, banyak masyarakat menyampaikan keluhannya, kemana kami memperoleh kesembuhan. Karena kalau ke tempat yang jauh, mereka mengaku tidak sanggup sementara rumah kami pun dekat dengan rumah sakit HKBP ini. Demikian juga dengan keluhan dari para pegawai di rumah sakit ini termasuk waktu itu masalah gaji, tetapi sekarang bukti secara bertahap semuanya berjalan dengan baik. Memang inilah waktu yang terbaik untuk mengembangkan pelayanan rumah sakit untuk kesejahteraan masyarakat tobas dan sekitarnya. Marilah kita bergandengan tangan dengan melihat pentingnya kesehatan jasmani dan rohani. HKBP tetap dan terus secara bersungguh – sungguh memberikan pelayanan terbaik dan holistik walaupun harus mengalami proses yang cukup sulit, namun menjadi proses pembenahan secara holistik, kata Praeses.

Salah satu tokoh masyarakat Parlin Sianipar dalam kata sambutannya menerangkan keluhan masyarakat Tobasa. Walaupun masih ada Rumah Sakit Porsea, tetapi banyak masyarakat yang sudah biasa ke Rumah Sakit HKBP Balige dikarenakan dekat dan strategis, kalau dari Balige ke Porsea, siapa lagi yang bayar ongkosnya? Masih banyak juga masyarakat Tobasa yang tidak punya BPJS dan Kartu KIS, karena penyakit itu datang tidak terdugaduga, mohonlah agar dibantu semua masyarakat memiliki BPJS, supaya ada jaminan pelayanan kesehatan masyarakat.

Lalu Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar Windharlan Siallagan dalam kata sambutannya menegaskan pentingnya peningkatan jumlah masyarakat memiliki BPJS Kesehatan termasuk pentingnya kerjasama BPJS Kesehatan dengan Rumah Sakit HKBP Balige. Masyarakat yang perduli dan perduli dengan masyarakat. Sebuah tantangan yang berat. Awal tahun 2014, merupakan gerakan besar Pemerintah dengan mengadakan jaminan kesehatan dan mensejajarkan Indonesia dengan negara negara maju dalam hal pelayanan kesehatan. Sehingga nantinya ke depan satu orang pun warga Indonesia tidak ada yang tidak memiliki sistem jaminan kesehatan. Saat ini peserta jaminan kesehatan mencapai 218 Juta jiwa atau sekitar 85 % dari seluruh penduduk Negara Indonesia. Kita masih berupaya mengejar 37, 5 Juta jiwa lagi atau sekitar 15 % lagi dari seluruh penduduk Indonesia.

Kepala BPJS menambahkan kalau di Kabupaten Tobasa, ada 65 % atau 138.000 Jiwa dari 211.000 Jiwa penduduk Tobasa yang telah menjadi peserta JKN KIS. Dimana 61.247 jiwa peserta yang iurannya bersumber dari Pemerintah pusat atau APBN. Lalu 6.932 Jiwa yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Daerah, dan ada 27.146 Jiwa pekerja penerima upah  seperti PNS dan Pegawai berbadan usaha, sementara 32.144 Jiwa Peserta yang bukan penerima upah atau disebut peserta mandiri. Bagaimana dengan 35% lagi warga atau sekitar 73.021 Jiwa warga yang belum terdaftar peserta JKN KIS? Khususnya masyarakat yang masuk dalam kategori miskin. Apa yang terjadi ketika mereka sakit? Ini seperti bom waktu kecil yang setiap saat bisa meledak. Selama ini rekomendasi Dinas Sosial menjadi senjata pamungkas, ketika masyarakat sakit maka akan diterbitkan rekomendasi dari dinas sosial yang hari itu juga bisa digunakan untuk berobat. Namun sejak tanggal 18 Desember 2018, rekomendasi dinas sosial tersebut tidak berlaku  lagi. Bersyukur memang karena pemerintah daerah menanganinya, namun sampai kapan ini terjadi?

Saat ini terdata sekitar 30 orang masyarakat yang setiap harinya berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan Balige untuk melakukan pendaftaran sebagai peserta mandiri. Ada yang sedang sakit dan bahkan ada yang sudah masuk rumah sakit, ada pula kelompok masyarakat yang datang mengurus denda pelayanan yang sudah lama tidak membayar iuran karena terpaksa dengan kebutuhan perawatan yang mendesak. Penunggak peserta mandiri itu di Kab. Tobasa sampai akhir Maret 2019 mencapai sekitar 9.643.000.000,-, bisa dikatakan ini adalah masyarakat yang kepeduliannya masih kurang karena ketika sakit baru mengurus dan membayar tunggakan, ungkap Kepala BPJS.

Di Kabupaten Tobasa ini, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan 27 FTP (Fasilitas Tingkat Pertama) dan 2 Rumah Sakit kelas C diantaranya Rumah Sakit Umum Porsea dan Rumah Sakit HKBP Balige. Tercatat jumlah kunjungan ke Fasilitas Tingkat Pertama berjumlah 67.729 kunjungan dan fasilitas kunjungan lanjutan yaitu ke Rumah Sakit sepanjang tahun 2018 sekitar 52.441 kunjungan. Artinya Ratarata kunjungan Fasilitas Tingkat Lanjutan perbulan ada sekitar 4.370 dimana 75 % itu dilayani Rumah Sakit HKBP Balige dan sisanya baru dilayani Rumah Sakit Porsea. Memang tidak bisa dipungkiri peran Rumah Sakit HKBP Balige sangat sangat dibutuhkan dalam mendukung pelayanan kesehatan di Kabupaten Tobasa dan sekitarnya. Masyarakat menyadari manfaat ketika terdaftar peserta JKN KIS karena meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia Indonesia dan mendorong produktifitas serta pertumbuhan ekonomi indonesia dalam waktu jangka panjang. Kami berharap Rumah Sakit HKBP Balige terus mengembangkan pelayanan ke depan, termasuk dengan menangani antrian yang cukup panjang dan ruang rawat inaf yang sering penuh, tutur Kepala BPJS.

Biasanya BPJS memutuskan hubungan kerjasama kalau rumah sakit tersebut tidak patuh terhadap kontrak kerja, terjadi mencuri kecil – kecilan, menagihkan pelayanan yang sama sekali tidak dilakukan, dan ini menjadi momok yang sangat besar karena tidak ada ampun dari BPJS, selanjutnya dikarenakan masalah akuistik seperti yang kita alami akhir – akhir ini, dan BPJS yang tidak mau terlibat lebih dalam dalam proses yang lalu. Harapan kami biarlah apa yang terjadi kemarin itu menjadi pelajaran bagi kita semua untuk kemudian memberikan pelayanan yang lebih baik. Yang lalu biarlah berlalu, kitas songsong kerjasama ke depan yang lebih baik lagi. Demikian agar tetap ditingkatkan komunikasi, jangan sedikit sedikit laporkan kesana dan kesini, kata Kepala BPJS.

Harapan kerjasama yang baik juga diungkapkan perwakilan pihak perbankan yang memberikan kata sambutan. S. Tarigan dari Bank BRI Balige mengatakan kami dari perbankan, sedikit banyaknya kami sebagai masyarakat awam juga, merasakan dampak perubahan sistem yang terjadi di Rumah Sakit HKBP Balige. Kami sudah mengamati pelayanan rumah sakit HKBP Balige yang sebebarnya baik dan bagus, kami yakin proses pembenahan mekanisme di rumah sakit ini untuk memaksimalkan pelayanan rumah sakit. Kembalinya kerjasama ini juga menjadi bagian dari perubahan sehingga rumah sakit yang kita cintai ini semakin bangkit. Kami siap bergandengan tangan untuk menerapkan sistem hospital rumah sakit HKBP balige yang semakin baik.

Ketua Yayasan Kesehatan HKBP Dr. dr. Tahan P. Hutapea, Sp.P (K), MARS, juga memberikan kata sambutan yang menegaskan pentingnya dan dukungan bersama dari berbagai pihak, baik masyarakat, pemerintah, team medis dan para medis untuk kemajuan rumah sakit HKBP Balige. Kami dari Yayasan, menekankan kembali bahwa saya sebagai orang medis juga merasakan betul seperti yang dirasakan masyarakat termasuk kami sendiri di rumah sakit ini. Saya tetap ajak teman teman rumah sakit, perlakukanlah pasien itu seperti saudara kandung. Rebutlah hati pasien itu agar mereka senang datang. Dulu medis dan para medis bisa bentak pasien, itu gak zaman lagi. Pelajaran berharga selama 3 bulan tidak bekerjasama dengan BPJS, sehingga masyarakat mengeluh dan cukup terlantar, kita tahu apa yang terjadi dan karena apa karena semua ada datanya, tetapi lebih baik kita berorientasi kembali untuk pembenahan optimal, jadi marilah kita benahi dengan sungguh – sungguh dan serius. Saya yakin dan percaya, kalau semanya bisa saling membantu dan mengerti, tidak ada hambatan dalam pelayanan dan menunaikan panggilan. Kami juga terpanggil untuk memberikan kontribusi perbaikan di rumah sakit ini. Pelantikan kami bulan Nopember 2018, bagaimana HKBP menjadi rumah sakit HKBP kembali jaya seperti dulu.

Kemudian Wakil Bupati Tobasa Ir. Hulman Sitorus turut memberikan kata sambutan memuat ucapan terimakasih dan apresiasi baik kepada HKBP dan BPJS Kesehatan, serta berbagai pihak yang turut membantu. Kita semua berbahagia di hari yang baik ini, HKBP mewujudkan pelayanan kesehatan terutama melalui rumah sakit ini. Awalnya terjadi semacam masalah yang dihadapi HKBP, kami sebagai Pemerintah Kabupaten Tobasa memang melakukan perbincangan diskusi yang sangat mendalam. Didapatlah semacam rumusan yang sangat sederhana, bahwa pemerintah memang juga harus melakukan tindakan dengan alasan, Rumah Sakit HKBP Balige melayani sebagian besar yang adalah masyarakat Kabupaten Tobasa. Dan ternyata Pemerintah juga membayar iuran BPJS kepada BPJS setiap bulannya dan sampai sekarang sekitar 144.000 sekitar 10% dari penduduk kita. Diperkirakan 2 – 3 tahun ke depan, kita bisa mencapai universal government health. Hari yang baik ini, dengan penandatanganan kerjasama Rumah Sakit HKBP Balige dengan BPJS Kesehatan menjadi sukacita kita bersama. Saya sangat terharu, karena kami punya kesan mendalam akan rumah sakit ini, sekitar 3 tahun yang lalu ketika itu dipimpin bapak dr. Tihar, ada semangat baru dan bangkit untuk membenahi rumah sakit ini. Memang beberapa kali saya datang, antrian BPJS walaupun padat tetapi sudah tertib sudah seperti di negara maju, dan bahkan bersih ini rumah sakit. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten harus berubah, Team Medis dan Para Medis, dan pegawai rumah sakit juga harus berubah. Inisiatif baik harus ada dari tingkat bawah. Pemerintah sekarang sedang bekerja keras dengan pelayanan kesehatan supaya lebih baik.

Wakil Bupati menambahkan kalau harapan masyarakat sekarang sangat besar, kalau perlu tanpa bawa kartu pun maunya diobati, tanpa disuntik pun maunya sembuh, ini bukan untuk dikeluhkan tetapi diupayakan dengan baik karena inilah realitas. Saya mendorong agar BPJS Kesehatan, kita Pemerintah Kabupaten, dan rumah sakit yang ada disini, harus membangun komunikasi sebaik – baiknya dan secepat – cepatnya. jangan ada lagi birokrasi yang terlalu berteletele, kalau BPJS seperti gambaran sekarang ini masih bertahan 2 – 3 tahun kedepan memang ini menjadi beban pemerintah yang terlalu besar, puluhan trillun harus ditalangi tiap tahun. Jadi memang harus dicari cara – cara membenahi manajemen BPJS, kita harus belajar cepat untuk melakukan perubahan – perubaha nyang lebih baik. Selamat kepada HKBP, selamat kepada Rumah Sakit, dan masyarakat Tobasa.

Dengan terjalinnya kerjasama ini, maka dipastikan Rumah Sakit HKBP Balige melayani pasien BPJS. Tentu ini menjadi berita baik bagi semua kalangan masyarakat dan lintas usia. Proses yang dilalui rumah sakit yang dikoordinis Yayasan Kesehatan HKBP, yang kini dipimpin Dr. dr. Tahan P. Hutapea bersama team ini, mengalami pembenahan holistik baik manajemen hingga ke teknis pelayanan.

Pengurus Yayasan Kesehatan HKBP yang telah dilantik di HKBP Balige HKBP sejak tanggal 8 Nopember 2018 terus berupaya menjalan tugas sebagaimana pesan Ketua Pembina Yayasan/Ephorus HKBP ketika pelantikannya, mengembalikan dan mengembangkan kejayaan pelayanan Rumah Sakit HKBP. Pesan tersebut juga sekaligus menjawab harapan jemaat, pelayan, termasuk pemerintah dikarenakan kecintaan atas Rumah Sakit HKBP Balige ini. (APS)