SOSIALISASI PROGRAM PARIWISATA HKBP DAN BPODT UNTUK DESTINASI SUPERIORITAS DANAU TOBA  

Pada Kamis, 21 Oktober 2021, HKBP bekerjasama dengan BPODT mengadakan kegiatan Sosialisasi HKBP dan BPODT mengenai Pariwisata Danau Toba, yang diadakan di HKBP Parapat. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Biro Pembinaan Pdt. Dr. Enig Aritonang yang mewakili HKBP, Bapak JP. Sitorus yang mewakili Badan Pengawas Otorita Danau Toba (BPODT), Praeses Distrik V Sumatera Timur Pdt. Maurixon Silitonga, dan St. Sigalingging yang mewakili Program Kerja Pariwisata Distrik V Sumatera Timur, beserta 65 orang peserta yang berasal dari HKBP Resort Parapat, HKBP Resort Sipangan Bolon, dan HKBP Girsang.


Acara tersebut dibuka dengan nyanyian dan doa, kemudian dilanjutkan dengan pengarahan yang disampaikan oleh Bapak Praeses Distrik V Sumatera Timur. Beliau menyampaikan bahwa sosialisasi mengenai Pariwisata Danau Toba ini merupakan hal yang penting yang harus disampaikan dan dilakukan oleh HKBP bekerjasama dengan BPODT. Dikarenakan 3 Resort yang berada di sekitaran kota Parapat ini memiliki peranan yang penting di dalam pariwisata Danau Toba. Diharapkan melalui kegiatan ini, semakin menambah wawasan para pelayan dan warga jemaat mengenai potensi pariwisata Danau Toba, dan pelayanan yang dilakukan bukan hanya terkait spritualitas tetapi juga mengedukasi warga jemaatnya untuk meningkatkan ekonomi mereka.


Kepala Biro Pembinaan, Pdt. Dr. Enig Aritonang, memberikan pemaparan mengenai rencana dan program kerja HKBP yang dapat mendukung perkembangan pariwisata Danau Toba. Beliau memberikan gambaran mengenai rencana yang akan dilakukan HKBP terhadap tempat atau fasilitas yang HKBP miliki, salah satunya Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit. Bukan hanya dari segi tempat dan fasilitas, tetapi HKBP juga memiliki perencanaan supaya pertanian dan peternakan di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit menjadi sebuah pertanian dan peternakan yang maju. Beliau juga menyebutkan bahwa HKBP juga menawarkan agrowisata basis holistic integrated farming. Beliau menyampaikan bahwa pembekalan spiritual sangat penting untuk dimiliki para warga jemaat supaya para warga jemaat pun memiliki karakter yang lebih baik.


Bapak JP. Sitorus perwakilan dari BPODT menyampaikan bahwa ketika BPODT dibentuk, dibuat aturan mengenai BPODT, merupakan jalan pemerintah untuk mengurus Danau Toba. Kawasan yang akan dikelola adalah seluas 386 ha, dan akan dijalankan dan difungsikan secara otoritatif. Bukan hanya itu, beliau juga menyampaikan mengenai keluhan terhadap cara dari para penduduk sekitar di dalam berdagang. Menurut beliau, penduduk sekitar Danau Toba kurang bisa menjajakan apa yang menjadi ciri khas dari kawasan Danau Toba dan menggali potensi apa yang ada di wilayah itu. Sehingga menjadikan kota pariwisata Parapat kurang menarik lagi bagi para pengunjung.


Setelah itu diadakan sesi diskusi antara peserta dengan pembicara. Peserta banyak menanyakan terkait pemberdayaan warganya. Mereka mengharapkan supaya warga jemaat HKBP yang berada di kawasan Danau Toba ini dibekali dengan pelatihan-pelatihan supaya dapat menambah keahlian mereka di dalam menghasilkan ekonomi pariwisata yang lebih baik. Oleh karena itu, kiranya HKBP dan BPODT dapat terus bekerjasama dalam mewujudkan pariwisata Danau Toba yang lebih baik. (VBM)

Pustaka Digital