Rapat Praeses HKBP 2023: Pelayanan Gereja Perlu Bertransformasi


HKBP menyelenggarakan Rapat Praeses di Jakarta, tepatnya di Rumah Perubahan - Jakarta Escape, pada Senin-Rabu (21-23/2023). Peserta rapat adalah ke 32 Praeses sesuai dengan jumlah Distrik yang dimiliki HKBP. Ompu i Ephorus, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar didampingi empat pimpinan lainnya memimpin rapat tersebut. 


Ada beberapa agenda yang akan dibicarakan dalam rapat itu, antara lain: Informasi Pelayanan Pimpinan, Laporan para Praeses, Laporan Badan Pengelola Sentralisasi Keuangan (BPSK), Program dan Anggaran di Tahun 2024 yaitu Tahun Ekumene Inklusif bagi HKBP. 

Yang menarik dalam Rapat Praeses ini adalah kelima Pimpinan dan 32 Praeses menerima pembekalan dari Prof. Dr. Rhenald Kasali dengan topik "Kepemimpinan Transformatif." Prof. Kasali menekankan bahwa "pelayanan gereja perlu bertransformasi."


Transformasi itu tidak terjadi begitu saja, tetapi memerlukan konsep, pemahaman dan aksi. Prof. Kasali menyebutkan bahwa hal mendasar untuk mengawali perubahan adalah memahami konsep “From (dari) - to (ke) yang sejalan dengan nilai kekristenan yaitu "dari gelap menuju terang."


Ada saja orang yang tidak nyaman dengan perubahan. Menurutnya, boleh saja perubahan belum tentu menghasilkan kemajuan, tapi tanpa perubahan tidak ada kebaharuan, sebut Kasali. Prof. Kasali melanjutkan paparannya bahwa dalam perubahan diperlukan CIQ (Communication Intelligence Quotient). Perubahan harus dikomunikasikan terus menerus, dan harus dikomunikasi dengan baik dan benar. Ketika ada perubahan, masing-masing pribadi melihat dirinya sendiri. 


 Zaman terus berkembang dan berubah. Dunia kini sudah terhubung dan saling mempengaruhi. Demikian isu-isu terbaru seperti LGBT, Liberalisme yang dianut oleh mayoritas kaum muda, disablitas, pemanasan global dan yang lain. Karena itu, pelayanan gereja perlu bertransformasi. Gereja memberi pemahaman dan penyadaran atas perubahan-perubahan yang terjadi. Maka setiap orang membutuhkan komitmen menjaga kesatuan, meningkatkan ilmu, kompetensi dan nilai inklusifnya. Selain itu, transformasi atau perubahan memerlukan orang yang menaruh hatinya untuk orang banyak, yang mau berkorban, terang Prof. Kasali.


Sebagai apresiasi atas pembekalan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Rhenald Kasali, Pimpinan HKBP menyematkan ulos kepada beliau. (B.TIK)

Pustaka Digital