Renungan Harian HKBP | 5 September 2023


TUHAN MENDENGAR DOAMU

          Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, sebelum memulai aktivitas kita hari ini, marilah kita terlebih dahulu mendengarkan Firman Tuhan, Kita berdoa!

Doa Pembuka: Ya Allah Bapa kami yang bertahta di surga, Allah yang kami sembah didalam Kristus Yesus Tuhan kami. Kami mengucap syukur untuk kasih karunia yang senantiasa Tuhan berikan didalam kehidupan kami, terlebih untuk anugerah kesehatan yang masi boleh kami rasakan. Ya Bapa, kami hendak mendengarkan FirmanMu, berkati hati dan pikiran kami, agar FirmanMu boleh tumbuh dan berakar didalam kehidupan kami, dan kami boleh berjalan sesuai kehendakMu. Kami bersyukur di dalam Kristus Yesus kami berdoa. A M I N

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Firman Tuhan bagi kita hari ini ditetapkan dalam Mazmur 143 : 1. Marilah kita mengikuti didalam hati kita masing-masing.

“Mazmur Daud. Ya TUHAN, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada permohonanku! Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu, demi keadilan-Mu!”

Demikianlah Firman Tuhan!

Keadilan Tuhan – Belas Kasihan Tuhan

Mazmur ini menggambarkan Daud yang sedang dalam keadaan penuh kemelut, semangat yang memudar oleh karena banyaknya musuh yang mengejar-ejar dia untuk membunuhnya. Tidak ayal bila ia benar-benar berada diposisi sulit dalam hidupnya, sebab sudah lama musuh menginginkan nyawanya, bahkan puteranya sendiri, Absalom, juga memimpin suatu pemberontakan untuk melawan dirinya. Bapak/Ibu, saudara/i yang dikasihi Tuhan, dalam mazmur ini, jelaslah bahwa Daud benar-benar mengalami hal paling rumit di dalam kehidupannya, sehingga ia bisa dikatakan hampir putus asa dan menyerah untuk menjalani kehidupannya.

Bapak/Ibu, saudara/i yang dikasihi Tuhan, di dalam mazmur ini, Daud Menghanturkan permohonannya yang ia sampaikan melalui doa kepada Tuhan. Seperti anak kecil yang merengek memohon welas asih dari ayahnya, begitu pula lah yang dilakukan Daud di dalam doanya. Di dalam syair doanya, ia memberikan penekanan akan permohonan kepada Tuhan, “Berilah Telinga Kepada Permohonanku!”, Ini menegaskan bagaimana daud benar-benar bermohon kepada welas asih Tuhan untuk mendengarkan doanya. Ternyata, dalam fase tersulit yang sedang ia hadapi, yang bahkan hampir merenggut seluruh tenaga dan juga keimanannya oleh karena beratnya keadaan yang sedang dijalaninya, Daud mengingat akan bagaimana kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupannya. Untuk itu, meski seluruh kepunyaannya telah hilang, Daud masih mampu menyimpan dan memelihara Iman dan Pengharapannya. Ia tidak lupa bahwa dengan iman dan pengharapan yang ia tujukan kepada Tuhan, mampu menolong kehidupannya.

Inilah pembelajaran kehidupan pertama bagi kita melalui Firman Tuhan pagi ini. Apapun dan bagaimanapun sulitnya keadaan yang kita jalani saat ini, sebesar apapun kerugian yang kita alami saat ini, dan bahkan membuat kita kehilangan hal-hal terbaik yang pernah ada. Ingatlah! Iman dan Pengharapanmu tidak boleh hilang. Biarlah Iman dan Pengharapanmu tetap tertuju pada Kristus Yesus yang memberikan anugerah kehidupan kepadamu. Karena hanya melalui Dia sajalah engkau mampu menjalani kehidupanmu.

Bapak/Ibu, saudara/i yang dikasihi Tuhan, meskipun Daud mengetahui bahwa musuh-musuhnya sangat menginginkan nyawanya, ia hanya memohon keadilan Tuhan, untuk tidak berperkara dengan dirinya. Ia sekali-kali tidak menginginkan keadilan atau hukuman Tuhan terjadi bagi musuh-musuhnya, sebab tidak ada satu orang pun yang benar di hadapan Tuhan. Ini menunjukkan bahwa meski didalam keadaan terjepit dan dipenuhi masalah, Ia justru mengingat bahwa Kasih Allah itu nyata, dan Daud mencontohkan Kasih Kristus kepada musuh-musuhnya. Pembelajaran kedua bagi kita ialah, ternyata sebagai orang percaya, sekali-kali pun tidak boleh kita mengucapkan hukuman kepada orang lain. Apapun dan bagaimanapun kesakitan yang mereka berikan bagi kita, kita harus mampu memaafkan dan membalasnya dengan kebaikan. Inilah yang kerap kita sebut sebagai kasih. Daud, dalam permohonannya, meminta welas asih dari Tuhan untuk dirinya, namun ia juga menunjukkan bahwa kasih Tuhan itu sudah ada dalam dirinya, itu dibuktikan dari tidak adanya kalimat penghakiman yang diutarakan didalam permohonannya untuk lawan-lawannya.  

Bapak/Ibu, saudara/i yang dikasihi Tuhan, marilah kita belajar untuk benar-benar mengaplikasikan Iman, Pengharapan dan Kasih yang telah diberikan kepada kita didalam kehidupan kita sehari-hari. Kiranya Tuhan Yesus Kristus memampukan kita untuk meneladani FirmanNya, Amin.

Doa Penutup:Ya Allah Bapa kami yang di Surga, kami mengucap syukur atas anugerah kehidupan yang Engkau berikan didalam kehidupan kami. Biarlah kiranya Firman yang kami dengar pada pagi hari ini, semakin menguatkan kami untuk menjalani hari-hari kami. Terlebih, disituasi sulit yang sedang kami jalani, Tuhanlah yang memampukan kami dan memimpin kami didalam menjalaninya. Kami juga memohon, kiranya Tuhan memelihara iman kami, agar kami tidak jatuh ke dalam pencobaan, melainkan mendapatkan keteguhan Iman didalam Kristus Yesus. Syukur bagi-Mu Allah, di dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.

Kasih Karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kita Sekalian. A M I N.


C.Pdt. Lamhot D.L. Sitompul, S.Th (Melayani di Biro Ibadah Musik HKBP)

Pustaka Digital