Renungan Harian HKBP | 20 Agustus 2023 (Epistel)

Doa Pembuka: Terima kasih Tuhan buat napas kehidupan yang masih Engkau karuniakan kepada kami pada hari Minggu yang Engkau kuduskan ini, dimana kami dapat beribadah, memuji dan memuliakan namaMu. Sejenak kami akan mendengarkan firmanMu, kiranya Roh Kudus menerangi hati dan pikiran kami agar dapat menerima dan memahami firmanMu. Dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.

 

Renungan

ALLAH SENANTIASA MEMBERKATI KITA

Nas Epistel: Mazmur 67:1-8

 

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, ketika kita mencermati dan merenungkan perjalanan kehidupan kita selama di dunia ini maka sekaligus pada saat itu juga kita mensyukuri segala bentuk berkat dan penyertaan Tuhan yang senantiasa menyertai perjalanan hidup kita. Dari segenap perjalanan kehidupan itu kita dapat mempersaksikan bahwa kuasa penyertaan Tuhan itulah yang memampukan kita dapat menghadapi segala situasi dan kondisi yang kita hadapi selama di dunia ini.

 

Pengakuan dan puji-pujian atas penyertaan Tuhan itulah yang kembali didaraskan oleh pemazmur melalui renungan hari ini. Mazmur 67 ini dipenuhi dengan ungkapan puji-pujian pemazmur atas penyertaan dan berkat Tuhan yang telah dirasakan oleh umat yang dikasihiNya. Melalui renungan ini kita memperoleh 2 (dua) pengajaran dalam hidup kerohanian kita, yaitu: pertama, Allah yang senantiasa mengasihani dan memberkati kita. Dalam ayat 2 dikatakan: ”Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya”, dalam terjemahan NIV dikatakan: ”May God be gracious to us and bless us and make his face shine on us”. Pemazmur dengan jelas mengumandangkan kuasa Allah yang senantiasa memberikan pengasihanNya yang tak terhingga kepada umatNya. Dapatkah kita hidup tanpa belas kasihan Tuhan? Jawabnya tentulah: tidak dapat. Sebab, belas kasihan Tuhan itu yang senantiasa menghidupkan dan memampukan umatNya menghadapi berbagai rintangan, cobaan dan tantangan dalam perjalanan kehidupan setiap orang percaya. Belas kasihan Tuhan yang tak terhingga itu juga terwujud dalam bentuk limpahan berkat dari Tuhan terhadap umat yang dikasihiNya. Tuhan memberikan berkatNya yang melimpah kepada seluruh ciptaanNya di muka bumi ini: manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan segala ciptaanNya. Dia yang mengatur tatanan tata surya dan alam semesta ini sehingga bergerak dengan harmonis. Tuhan juga memberikan waktu dan musim yang datang silih berganti dan tepat pada waktunya sehingga mendatangkan kesejahteraan bagi umatNya serta kebaikan bagi seluruh ciptaanNya, sebagaimana Mamur 29:11 menggemakan: ”TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!”. Pengasihan dan berkat Tuhan itu yang digambarkan dengan ”sinar wajahNya” menunjukkan perkenanan Tuhan yang menghendaki keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan umatNya.

 

Pengajaran kedua, bangsa-bangsa bersyukur dan bersorak-sorai oleh karena penyertaan dan keselamatan dari Tuhan. Ternyata penyertaan dan tindakan keselamatan dari Tuhan juga berlaku secara universal, mencakup bangsa-bangsa (Ibr.: ’ammim) di atas bumi ini. Dalam perikop ini setidaknya kita menemukan 9 (delapan) kali ungkapan ”segala bangsa” dan ”bangsa-bangsa” yang kesemuanya menunjukkan anugerah keselamatan yang dikerjakan Tuhan berlaku atas seluruh bangsa di dunia ini. Hal inilah yang memotivasi dan menggerakkan seluruh bangsa di muka bumi ini bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Tuhan memerintah bangsa-bangsa dengan adil dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi (ay. 5) untuk melakukan segala perbuatan yang dikehendaki Tuhan. Dengan demikian keadilan Allah itu dinyatakan terhadap seluruh bangsa yang memberikan kebaikan dalam kehidupan manusia yang harmonis dengan sesamanya, kehidupan yang rukun, aman, tentram dan sejahtera yang ditunjukkan melalui tanah yang telah memberi hasilnya yang melimpah (ay. 7) yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia dan setiap makhluk ciptaan Tuhan. Kehidupan yang bersukacita, dipenuhi sorak sorai pujian kepada Allah, kehidupan yang harmonis dan sejahtera; kesemuanya itu bermuara pada sebuah pengakuan (credo) seluruh bangsa di muka bumi ini dengan perkataan: Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia! (ay. 8). Pengakuan iman ini mengandung sebuah pengharapan tentang kuasa anugerah Tuhan yang senantiasa memberkati seluruh umat yang dikasihiNya dan juga sebuah komitmen atau tekad yang kuat untuk senantiasa bersikap takut akan Tuhan, hidup menuruti kehendak Tuhan, di tengah-tengah berbagai godaan dan tantangan terutama di era kecanggihan teknologi saat ini.

 

Saudara-saudari para pembaca dan pendengar aplikasi Marturia HKBP yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita telah menyaksikan dan merasakan tindakan Allah yang memberkati segenap kehidupan kita dan memberikan keselamatan kepada dunia ini melalui pengorbanan Yesus Kristus, Juruselamat dunia ini. Dengan demikian kita patut bersyukur, bersorak-sorai memuji dan memuliakan nama Tuhan yang senantiasa memberkati segenap kehidupan kita. Selain itu, tugas setiap orang percaya adalah bersaksi, memberitakan kabar keselamatan dari Tuhan itu kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia ini terutama menjangkau suku bangsa yang belum mengenal dan belum percaya kepada Tuhan Yesus, di daerah-daerah pelosok nan terpencil, supaya mereka juga menjadi orang percaya, menerima keselamatan dan memuji serta memuliakan nama Tuhan. Kita juga dapat memakai kecanggihan teknologi di era revolusi industri 4.0 sekarang ini untuk memberitakan Kabar Baik, firman Tuhan, melalui internet, media sosial, dan berbagai media komunikasi yang ada sehingga dapat menjangkau khalayak yang lebih luas lagi, sehingga semakin banyak orang menjadi percaya dan diteguhkan dalam pengenalan firman Tuhan. Amin.

 

Doa Penutup: Ya Tuhan Allah Bapa kami, terima kasih atas sapaan firmanMu pada hari Minggu ini, yang telah mengingatkan kami tentang berkat dan penyertaan Tuhan terhadap seluruh bangsa di dunia ini sehingga bangsa-bangsa dapat bersyukur, bersorak-sorai, memuji dan meuliakan namaMu. Kami mendoakan seluruh pekerjaan pemberitaan Kabar Baik yang dikerjakan oleh orang-orang percaya, gereja-gereja, yayasan pekabaran Injil dan para misionaris atau pemberita Injil di manapun mereka melakukan tugas kesaksiannya, terutama di daerah-daerah yang terpencil, jauh dari tempat keramaian, dengan segala keterbatasan dan tantangan yang dihadapi oleh mereka; Tuhan kiranya memberkati, menguatkan dan menyertai para misionaris itu sehingga mereka tetap berkomitmen, bersemangat dan dimampukan dalam pemberitaan InjilMu. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, dengarlah doa permohonan kami. Amin.


Pdt. Herwin P. Simarmata, M.Th- Kepala Biro Kategorial Ama dan Lansia

Pustaka Digital